Content

Tuesday, 11 February 2014

PAUD Rumah Iqro' (sekolahnya Mahnaz)

Mahnaz senang sekali belajar disini.
Haha... mulai ceritanya ko' dari situ. Tapi itu memang yang paling terasa. Mahnaz mau segera bangun tiap pagi untuk berangkat sekolah. Pulang dengan riang dan penuh cerita soal kegiatannya hari itu. Dia berangkat bareng Ayahnya yang sekalian pergi ngantor. Pulangnya dijemput naik sepeda bareng Mumtaz. Alhamdulillah jarak PAUD ini dengan rumah tidak terlalu jauh.

Mahnaz awal mulanya tidak direncanakan bersekolah di PAUD ini. Rumah kontrakan kami sebelumnya di Ciganjur. Dan Mahnaz sudah didaftarkan di TK dekat rumah tersebut. Sudah dilunasi pula pembayarannya. Full. Mendadak, sangat mendadak sekali, sebulan sebelum kegiatan tahun ajaran baru dimulai, pemilik rumah kontrakan mengabari bahwa mereka akan kembali menempati rumah yang kami kontrak. Kami diharapkan untuk segera mengosongkan rumah. Bingung. Harus cari kontrakan baru dan cari TK Mahnaz, dan menarik kembali uang pendaftaran dari TK sebelumnya. Tadinya berusaha cari kontrakan yang sekaligus dekat TK. Tapi ternyata tidak mudah, karena cari kontrakan yang sesuai budget sekaligus memadai pun sulit. Pak Suami sedang dalam kondisi tidak fit pula untuk keliling-keliling survey. Tapi survey tetap dilakukan, sekaligus cari info bertanya sana-sini (termasuk titip pesan sama tukang sayur yang biasa berkeliling). Berkali-kali keliling sekitaran rumah, ke beberapa blok, sampai jalan-jalan lain di sekitarnya, tidak ketemu.
Lalu mulai memperluas area pencarian. Alhamdulilllah, akhirnya kami mendapati beberapa rumah yang dikontrakan. Ada beberapa opsi. Lalu difokuskan pada dua pilihan. Pengambilan keputusannya tidak perlu diceritakan lah yaa. Yang jelas, akhirnya memilih rumah di deretan sebuah kontrakan. Rumah ini masih baru selesai dibangun. Cat-cat masih baru, masih bersih, semua perintilan aksesori rumah masih baru. Ceilingnya lebih tinggi daripada pilihan yang satu lagi, jadi rumah ini terkesan lebih luas, sirkulasi udara bagus, tidak pengap. Dan pada siang hari, rumah ini terang-benderang, tidak seperti rumah yang satu lagi, ketika siang hari, sinar matahari hanya sedikit yang masuk, agak gelap. Pemilik rumah kontrakan kami sepertinya  memang mempertimbangkan pula masalah cahaya ini, walaupun bukaan minimal,tapi pada beberapa area di atas memakai kaca yang memungkinkan cahaya matahari masuk. Kamarnya ada tiga. Kamar mandi ada dua (walaupun kecil-kecil). Ada garasi. Dapurnya sudah dilengkapi kitchen cabinet. Hore bener deh, dari dulu saya berharap dapur yang seperti ini (walaupun area dapurnya mungil).

Urusan rumah selesai.Mulailah cari sekolah Mahnaz. Pilihan utama kita jatuh pada sebuah TK yang paling dekat kontrakan, walaupun lumayan jauh juga sih (agak merepotkan kalau harus ditempuh jalan kaki), tapi TK itulah yang terdekat. Harapan ini pupus, ketika ternyata TK tersebut sudah menutup pendaftaran. Ya iyalah yaaa, sekolah sudah akan mulai dalam beberapa minggu lagi.

Sempat lemas, dan pasrah. Ya sudahlah, tidak apa-apa kalau Mahnaz mulai sekolah tahun depannya. Toh baru TK ini. Hanya saja kasihan melihat Mahnaz yang sudah ingin sekolah. Mahnaz yang senang berteman banyak.

Eh, kebetulan, Ayah ingat PAUD yang beberapa kali kita lewati ketika bolak-balik cari rumah itu. Saya sempat pesimis, apa masih buka pendaftaran? Uang masuknya berapa? Soalnya sempat survey TK dengan lokasi strategis pinggir jalan, bangunan kurang lebih mirip PAUD tersebut, uang masuknya widiiih, SPP nya widiiih....
Tapi tak baik pesimis dan suudhon duluan ya? Jadi mulailah mencari kontak-kontak ke PAUD tersebut. Dapat beberapa nomer telpon, tanya-tanya. Disarankan datang langsung. Okelah. Tiba disana, bertemu dengan salah satu pengurusnya. Alhamdulillah masih buka pendaftaran. Dan lebih alhamdulillah lagi ketika tahu biaya masuknya masih terjangkau.

Akhirnya Mahnaz sekolah. Ketika awal-awal, ada saatnya dia mogok, bangun pagi dengan kesal, tapi semakin lama ia semakin semangat berangkat sekolah. Kadang beberapa kali malah bilang: Mahnaz mau di TK PAUD saja terus, ngga mau ke SD. Guru-guru PAUD Rumah Iqro memang sabar-sabar dalam mengajar. Alhamdulillah.



aku mau haji :)

jam istirahat

perayaan 17 Agustusan, lomba kipas balon

lomba makan kerupuk

senam pagi setiap Kamis


sudah senam minum dulu aaah!  

manasik haji PAUD Rumah Iqro

Bunda Narsi, Bunda Tuni, Bunda Nur, Bunda Farida mendampingi kloter PAUD Rumah Iqro

Thowaf

melempar jumroh 

0 komentar:

Post a Comment

Labels

Behind The Web

Powered by Blogger.

Blogroll






Labels

AD (728x90)

Blogroll

Click List