Content

Friday 16 May 2014

Ibu dengan Ijazah Nganggur

pic taken from http://itbmotherhood.com/


Judulnyaaa....   :D
Bukan mau ngomongin full mom sama wanita karier ya? Soalnya saya sudah pernah ngerasain dua-duanya. Jadi judging salah satu lebih baik dari yang lain? Enggak laaah, lagian juga, emang ada manfaatnya?

Hanya saja tempo hari, di suatu pagi, beli sarapan, ketoprak langganan, duduk sebelahan sama ibu-ibu lagi ngobrol. Saya tidak mempedulikan obrolan mereka. Bukan urusan. Sampai si ibu nya ngomong : ya buat apa kuliah kalau ngga kerja ya bu? dan sayah cuma nyengiiirr.
Tipe ibu-ibu begini nih, buanyaaaak. Ya sudahlah,  biarinlah, tiap orang berhak punya pendapat sendiri-sendiri, asal ngga saling mengganggu ajah. Fase merasa terganggu oleh pernyataan itu sudah lewat buat saya. Memang ada masanya yang seperti itu sangat mengganggu, but then. I realize, respon yang seperti itu tak menghasilkan apapun.
Mau balik kerja? Sekalipun bisa, siap ninggalin anak? Mau terima resiko-resiko wanita karier?
Selain itu? siapa mereka sampai kita harus dengerin omongan seperti itu? Apa mereka tahu alasan kita jadi full time mom? apa mereka yang menanggung hidup kita? apa mereka mau tahu kalau ada apa-apa sama anak-anak saya?
Dan jawabannya: Tidak!
Jadi saya memilih untuk mengabaikan semua itu. Menerima sepenuh hati jadi full time mom, dan mencoba TOTAL disitu. Tidak setengah-setengah menjalaninya dengan terus menyesali tak bisa bekerja/berkarier.  Daripada menyesal tak bisa jadi wanita karier lalu sibuk menghibur diri dengan aktivitas yang tidak produktif sama sekali (such as: shopping, makan-makan, gosip-gosip), lebih baik terima keadaan saja, dan melakukan yang terbaik sebagai full time mom. Mengembangkan keterampilan di rumah. Menyertai anak dalam belajar dan tumbuh kembangnya,dll. Pendek kata: do it as profesional...
Syukur-syukur bisa nyambi bisnis kecil-kecilan.
Lalu itu ijazah sayang dong ngga kepake. Iya... betul. Kalau keingetan biaya kuliah yang sudah dikeluarkan orangtua, memang sayang. Saya mah bukan nginget susahnya nyelesai in kuliah ya?  :)
. Memang sayang kalau mengingat rupiah yang bisa dikumpulkan jika ber karier. Tapi tunggu dulu.... soal rupiah ini, belum tentu juga ya bisa dapat sebanyak apa. Karena ibu bekerja pasti butuh biaya ekstra kan? Perlu ART, perlu anter jemput terpercaya untuk anak, dll. Dan kalau lihat betapa repotnya ibu-ibu karier cari ART yang bagus, yang ngga rewel, yang kebiasaannya baik, sayang anak,... saya bersyukur tidak perlu serepot itu.
Balik lagi ke ijazah, bagi saya, yang didapat dari kuliah tidak sekedar ijazah, tapi yang paling penting pola pikir, wawasan, dan pergaulan yang didapat setelahnya. Karena kuliah juga, saya bisa berada dalam komunitas orang-orang yang saling memberi manfaat, memberi inspirasi dan bertukar wawasan.
Sebetulnya banyak yang didapat dari kuliah selain ijazah, hanya saja, saya tak pandai mem bahasa kannya.
Well the point is: do not regret what you have/doing right now, embrace it, and make it the best you could.  :)

2 komentar:

Anonymous
at: 13 June 2014 at 21:36 said...

ilmu yg dipunya seorang perempuan adalah untuk mendidik anaknya..menurut agama pun perempuan lebih baik di rumah..lebih terjaga kehormatannya

tidak akan sia sia waktu yg digunakan untuk mengurus suami dan anak

justru bergaji paling besar

yaitu jannah

jgn sampai kita melahirkan anak2 hanya untuk digiring ke neraka
sebuah amanah mendidik mereka agar selamat dunia akhirat

tidak akan cukup hanya dengan melemparkan ke tpa atau guru ngaji

namun perlu contoh dari orang terdekat yaitu ibunya

yakinlah akan lebih banyak kebaikan dengan keputusan menjadi full time mom

berdoa semoga rejeki akan datang melalui kerja keras suami

Home and Family says:
at: 13 June 2014 at 21:52 said...

terima kasih sudah berkunjung kemari :)
iya bu (pak?) ... itu juga alasan saya memutuskan resign ketika sudah punya anak

Post a Comment

Labels

Behind The Web

Powered by Blogger.

Blogroll






Labels

AD (728x90)

Blogroll

Click List