Content

0 komentar

Double Purple

Mau bikin pola untuk model baju baru, ngga mulai-mulai juga, baru sebatas corat-coret ngitung aja. Dan berakhir ke netbook lagi, ngedit foto, dan malah posting ini, hih....

Ya sudahlah, daripada ngaco bikin polanya, mending kita cerita-cerita sajah.
Seperti biasa, kalau ada waktu di minggu pagi, kalau bangunnya pagi, kalau ngga kesiangan,kita jalan-jalan ke UI. Kebetulan Mumtaz juga lagi seneng jalan-jalan, kadang-kadang malah suka nolak digendong.

Meskipun sering menjahitkan baju buat anak-anak, saya jarang sekali bikin baju seragam untuk dua buncil itu. Karena menurut saya, tampil serasi, tak selalu harus kembaran, dengan sewarna atau satu tema pun bisa. Tapi seragaman juga lucu sih. Jadi dicobalah bikin sepasang baju ini untuk Mahnaz-Mumtaz. Double Purple. Kalau biasanya celananya polos, atasan motif, kali ini dibalik, celana motif dengan kaos polos,los. Ini celana lho ya? bukan legging. Buat Mahnaz, no legging. Bagi saya, anak seumuran Mahnaz pakai legging itu ngga lucu. Walaupun belum baligh ataupun mumayyiz.




lihat danau


naha baraeud kieu?





Read more »
0 komentar

Masjid Kubah Emas



Ini kemarin, pas masih libur lebaran, dan kebetulan kita ngga kemana-mana. Kenapakah kesini? Penasaran  ingin lihat mesjid yang katanya megah itu? Bukan, bukan itu alasannya. Kalau karena itu mah, lihat tayangan di tivi soal mesjid ini juga udah banyak banget. Yang bikin saya pingin tahu, karena tiap kebetulan cek lokasi sekitaran rumah, sering lihat tanda mesjid ini, jadi penasaran, ini mesjid emang deket ya dari sini?
 Akhinya berangkatlah kita. Lumayan juga, ngga deket, tapi kalau dibilang jauh banget juga ngga sih.
Sesampai disana, pengunjung dipersilahkan parkir dekat pintu masuk. Ternyata pengunjungnya banyak juga. Dari tempat parkir menuju masjid, kita berjalan sekitar.... berapa meter ya? lumayan jauh, areal pekarangan mesjidnya besaaar banget.
Ketika sampai di mesjidnya.... dibandingkan perasaan kagum, yang ada adalah: Akhirnyaaa, nyampe juga, hehehe...  Pintu masuk pria dan wanita terpisah.  Sebelum masuk ke tempat wanita, diharuskan menyimpan sandal dulu di tempat penitipan yang disediakan. Lihat-lihat sebentar, lalu masuk ke mesjidnya, sholat tahiyatul masjid, dan duduk sebentar mengamati interiornya. Untuk ukuran masjid pribadi memang megah. Tapi kalau luasnya, hampir sama dengan masjid umumnya.



hati-hati kecebur Neng





Melihat pengunjungnya, saya ngga nyangka lho, serame itu. Memang mesjid ini terkenal sih, tapi untuk saya pribadi, kalau bukan karena tinggal di area depok, saya tidak akan terlalu menyengaja mengunjungi masjid ini. 
Read more »
0 komentar

Gamis Anak Shabby Chic

Ayo, ayo.... yang perlu gamis anak 2 tahun, warna pastel.  Siapa cepat dia dapat, hehehe.
Saya bikin cuma dua set. Dua set berikutnya, mau coba warna dan motif lain. Materialnya katun jepang.  Adem dan menyerap keringat. Warnanya dusty pink polkadot dan motif patchwork sakura ungu. Kain motifnya seperti motif kain untuk yukata, cantik banget, warnanya soft purple-grey-pink.



Dress nya saja tanpa kerudung, penampakannya seperti ini:












Bisa juga ukuran 5-6 tahun. Saya buat untuk Mahnaz satu, untuk sekolahnya.
Yang ukuran lebih dari 3-4 tahun, pre order.



PS:  Alhamdulillah... sudah terjual
Barangkali ada yang minat atau perlu, bisa PO, silahkan lihat-lihat halaman Gallery dan Pemesanan

Read more »
0 komentar

Malam Takbiran

Ceritanya mau cari kemeja Ayah. Karena sudah ada pengumuman idul fitri esok harinya, jadi rencananya mau cari baju lebaran buat Ayah. Sepengamatan saya, pakaian laki-laki itu justru harus the finest sew, harus dengan jahitan terbaik, jahitan harus rapi, potongan harus rapi, pas, dan terbaik, ngga ada ruang buat salah-salah deh, kalau salah sedikit, pasti kelihatan. Hahahah.... ngga gitu-gitu amat juga kali ya? Saya nya aja yang ngga bisa jahit kemeja. Bukan ngga bisa sama sekali sih, cuma, perlu effort lebih.... maklum, tukang jahit amatiran.
Tapi.... akhirnya ngga jadi beli kemeja. Karena Ayah lebih butuh sepatu kerja. Okelah.... cuss kita berangkat.
Sebelumnya saya cari informasi dulu, mall buka sampai jam berapa malam takbiran gini? coba-coba browse, ngga nemuu. Kuatirnya, sudah jauh-jauh, ternyata tutup, duh, alamat bakalan senewen kalau kejadiannya kayak gitu. Tetep berangkat, bismillah.... mudah-mudahan ngga keburu tutup.
Sampai di Margo City pukul 8 malam. Kirain ngga bakalan terlalu rame, karena banyak yang mudik. Eh, ternyata rameee. Orang-orang juga ternyata banyak yang belanja baju, sepatu, dan keperluan lebaran ngedadak ya? Atau mungkin juga karena sedang ada sale.
Pas milih-milih sepatu, terdengar pengumuman, mall ditutup jam 9. Waaah.... ya sudahlah, tidak ada acara lihat-lihat, fokus pada tujuan nyari sepatu Ayah. Anak-anak main-main dibawah meja display sepatu sambil nungguin Ayahnya coba sepatu.





Di kasirnya, antriiii. Semua orang bergegas sebelum toko tutup. Selesai dapat sepatu, mampir dulu ke j-co. Pas ngantri J-Co, terdengar pengumuman, mall ditutup, orang-orang yang masih sibuk memilih barang sale tambah ribut. Terlebih ketika lampu beberapa tenant dimatikan.
Dan karena semua orang serentak bubar jalan dari mall, terjadi kemacetan di area parkir. 
Ini jadi catatan. Jangan sampai seperti ini lagi. Belanja lebaran saat-saat mepet begini. Jam operasional Margo City pada malam takbiran hingga jam 9 saja. Dan setahu saya, bukan cuma Margo city, beberapa tahun lalu juga pernah ke Mall Cilandak pas malam takbiran, sama juga.
Idealnya baju lebaran disiapkan sebelum Ramadhan, sehingga Ramadhan fokus untuk ibadah saja. Sebenarnya baju lebaran juga bukan hal nomer satu atau wajib sih, tapi menyediakan pakaian yang pantas dan baik untuk sholat ied dan bersilaturahim.



Read more »

Labels

Behind The Web

Powered by Blogger.

Blogroll






Labels

AD (728x90)

Blogroll

Click List