Content

0 komentar

Your Character

Just for  fun.... took some online quiz...
And find out some interesting result.

As we all know, this character is from Lord of the Ring. And... to be honest, she isn't my fave character. I'd prefer Eowyn than her, eventhough Arwen is pretty.


Do you remember this girl from Harry Potter serial?
Well, this one fit with me in several thing. I'm obviously not Hermione whose very dilligent, or Harry who always able to take a risk. 


Hahah, this Hogwarts house not really popular huh? (compare with Gryffindor and Slytherin). But there is Cedric Diggory. Although I don't like Cedric either   :)
But Hufflepuff''s value quite nice.


I got Optimus Prime. Huahahah.... I'm not that good. Well, you see the power and intelligence meter above. Optimus has full intelligence. While me?.... errrr.... I don't think so   :)


This character from Sherlock Holmes. He is Sherlock's brother. There is similarity between Optimus and this Mycroft, they're leader. I'm not considering myself as a leader, the only thing I know is I'm the eldest daughter. About calculating and cool headed... ooh, I wish I do! because, sometime being cool-headed is difficult.

All this quizzes is just for fun, don't take it too serious, okay?









Read more »
0 komentar

Cooking Class Anak Part 2 :Donat Kentang

Neng kecilku dari sejak kemarin-kemarin teruuuus saja nagih donat kentang ini.
"Bunda nanti bikin donat kentang ya?"
"Bunda beli kentangnya dimana?"
"Bunda punya kentangnya ngga?"
Hayoh wae nanyain, tiap minta diceritain buku masaknya juga, maunya episode donat ini.
Jadi, kita bikin deh...
Kebetulan resep donat kentang di buku masaknya Mahnaz, hampir sama dengan resep donat kentang NCC yang biasa saya buat. Jadi ngga asing dan lumayan cepet bikinnya.

resepnya


Yang paling susah dari bikin donat adalah: nguleni. Jadi, itulah bagian saya, nguleni adonan. Sisanya semua dikerjakan Mahnaz, kecuali menggoreng tentunya.

mengolah adonan

bentuk donatnya memang sengaja bikin yang tidak bolong. Walaupun buatan Mahnaz bentuknya tidak terlalu rapi, tapi tidak masalah, karena ketika donatnya mengembang, bentuk tidak beraturan itu tersamarkan. Apalagi setelah digoreng dan tambah mengembang. Yang  lucu.... donat buatan Mahnaz, ketika digoreng lebih mengembang daripada contoh yang saya berikan :)
Padahal satu adonan.

Setelah digoreng, waktunya menambahkan topping. Kebetulan ada dark chocolate sedikit, jadi, untuk menempelkan meisesnya tidak menggunakan mentega, tapi dark chocolate yang dilelehkan, supaya meisesnya menempel lebih kuat. Dan tentunya lebih enak pake  cokelat daripada mentega.

topping



Begitu selesai, langsung diserbuuu!!!  :)


choco mania

tak cukup satu, ambil lagi yang lebih besar, heheheh...

Donatnya enaaak, empuk, lebih enak daripada donat kentang yang dijual sebuah franchise di mall-mall  :)
Yang paling seneng tentunya yang bikinnya, teteh Mahnaz yang dengan hebohnya langsung minta bikin lagi.
"Bunda, donatnya enaaak, nanti kita bikin lagi yaaa"
"Bunda, teteh ngga usah beli J** lagi, teteh bisa bikin sendiri"
"Bunda, nanti  teteh bikinin buat Ayah" (karena donatnya langsung habis SEMUA, emang cuma bikin 1/4 resep sih)
dll... dll....dll....
It's nice to see her happy   :)
Dan dede nya pun ikutan happy makan donat dengan belepotan coklat   :D









Read more »
0 komentar

Cooking Class Mahnaz (Part 1)

Part 1, karena merencanakan akan ada cooking class selanjutnya :)
Sebenernya ini belum cooking class beneran yang memulai masak dari awal hingga akhir. Hanya melibatkan Mahnaz dalam beberapa proses memasak  yang bisa dia kerjakan.
Mahnaz senang sekali walau cuma membantu mengaduk, memasukkan isian, dan sejenisnya. 
Pas makanan jadi dia bangga sekali bilang dia ikut bantuin.


mengaduk jelly

Mumtaz ikutan nnton :)

Untuk sementara ini baru masakan yang gampang-gampang.  Btw... kegiatan seperti ini bisa melatih motorik halusnya juga ya selain keterampilan? Tujuan awal sih, untuk memenuhi permintaan Mahnaz belajar masak, kalau ada manfaat lain yang didapat, ya alhamdulillah.

Yang paling penting sih, she is happy  :)
Sejauh ini kita baru coba berkolaborasi bikin dadar kornet, jelly, tahu isi udang sayur, pepes tahu dan cireng (cireng kriwil yang sedang 'in' ituh). Hasilnya ngga sempet difoto, keburu habis, hehehe....

Read more »
2 komentar

Ibu dengan Ijazah Nganggur

pic taken from http://itbmotherhood.com/


Judulnyaaa....   :D
Bukan mau ngomongin full mom sama wanita karier ya? Soalnya saya sudah pernah ngerasain dua-duanya. Jadi judging salah satu lebih baik dari yang lain? Enggak laaah, lagian juga, emang ada manfaatnya?

Hanya saja tempo hari, di suatu pagi, beli sarapan, ketoprak langganan, duduk sebelahan sama ibu-ibu lagi ngobrol. Saya tidak mempedulikan obrolan mereka. Bukan urusan. Sampai si ibu nya ngomong : ya buat apa kuliah kalau ngga kerja ya bu? dan sayah cuma nyengiiirr.
Tipe ibu-ibu begini nih, buanyaaaak. Ya sudahlah,  biarinlah, tiap orang berhak punya pendapat sendiri-sendiri, asal ngga saling mengganggu ajah. Fase merasa terganggu oleh pernyataan itu sudah lewat buat saya. Memang ada masanya yang seperti itu sangat mengganggu, but then. I realize, respon yang seperti itu tak menghasilkan apapun.
Mau balik kerja? Sekalipun bisa, siap ninggalin anak? Mau terima resiko-resiko wanita karier?
Selain itu? siapa mereka sampai kita harus dengerin omongan seperti itu? Apa mereka tahu alasan kita jadi full time mom? apa mereka yang menanggung hidup kita? apa mereka mau tahu kalau ada apa-apa sama anak-anak saya?
Dan jawabannya: Tidak!
Jadi saya memilih untuk mengabaikan semua itu. Menerima sepenuh hati jadi full time mom, dan mencoba TOTAL disitu. Tidak setengah-setengah menjalaninya dengan terus menyesali tak bisa bekerja/berkarier.  Daripada menyesal tak bisa jadi wanita karier lalu sibuk menghibur diri dengan aktivitas yang tidak produktif sama sekali (such as: shopping, makan-makan, gosip-gosip), lebih baik terima keadaan saja, dan melakukan yang terbaik sebagai full time mom. Mengembangkan keterampilan di rumah. Menyertai anak dalam belajar dan tumbuh kembangnya,dll. Pendek kata: do it as profesional...
Syukur-syukur bisa nyambi bisnis kecil-kecilan.
Lalu itu ijazah sayang dong ngga kepake. Iya... betul. Kalau keingetan biaya kuliah yang sudah dikeluarkan orangtua, memang sayang. Saya mah bukan nginget susahnya nyelesai in kuliah ya?  :)
. Memang sayang kalau mengingat rupiah yang bisa dikumpulkan jika ber karier. Tapi tunggu dulu.... soal rupiah ini, belum tentu juga ya bisa dapat sebanyak apa. Karena ibu bekerja pasti butuh biaya ekstra kan? Perlu ART, perlu anter jemput terpercaya untuk anak, dll. Dan kalau lihat betapa repotnya ibu-ibu karier cari ART yang bagus, yang ngga rewel, yang kebiasaannya baik, sayang anak,... saya bersyukur tidak perlu serepot itu.
Balik lagi ke ijazah, bagi saya, yang didapat dari kuliah tidak sekedar ijazah, tapi yang paling penting pola pikir, wawasan, dan pergaulan yang didapat setelahnya. Karena kuliah juga, saya bisa berada dalam komunitas orang-orang yang saling memberi manfaat, memberi inspirasi dan bertukar wawasan.
Sebetulnya banyak yang didapat dari kuliah selain ijazah, hanya saja, saya tak pandai mem bahasa kannya.
Well the point is: do not regret what you have/doing right now, embrace it, and make it the best you could.  :)

Read more »
0 komentar

Kerjaan Setengah Jalan

Pernah ngalamin? Sering ya? apalagi  buat ibu-ibu, biasa bangeeet. Lagi ngerjain ini, anak minta itu, ada tamu nagih anu, terus keingetan ada bumbu yang kelupaan harus ke warung.
Kalau kerjaan rutin rumah, tidak terlalu masalah, walaupun ya, memang kadang resiko nya ada yang kelewatan. Mau di buat check list... entahlah, saya ngga biasa bikin check list.

Yang beginian agak mengganggu kalau kerjaan yang kepotong adalah yang pakai ingatan atau agak sedikit mikir. Contoh yang sering dialamin pas dulu masih ngantor:
Lagi bikin validasi metode analisis, baca beberapa metode, melototin serangkaian angka, menyusun tiap parameter validasi, trus... ditagih dokumen kemarin, secepatnya (atau ditelpon divisi lain minta ini, itu).... hrrrgghhh!!! buyaaar deh.... nanti pas balik lagi ke kerjaan semula, harus merangkai lagi proses berpikir dari awal....
Di rumah? ini kejadian kalau sedang asik jahit. Lagi bikin pola, mengadaptasi model yang dipinginin dari pola dasar, ngira-ngira penyesuaiannya.... lalu tiba-tiba keingetan, Mahnaz belum ini, Mumtaz belum itu. Disambi dululah menyelesaikan dulu. Nanti pas balik lagi, biasanya lupa, sampai mana tadi? bagian mana saja yang harus di-adjust?
Maka nya itu, seringkali jahit-menjahit dikerjakan malam hari, ketika semua kerjaan rumah sudah relatif beres. Tapi ini pun ada efeknya. Kalau sudah on bener sama jahitan, saya suka penasaran, terus aja diulik, tahu-tahu larut malem, tahu-tahu kepala berat, dan sayah nya masih penasaran untuk lanjut, sedikit lagi, sedikit lagi.... sampai bener-bener KO, baru deh nyerah pindah ke kasur.
Atau ketika saya sedang penasaran banget mempelajari hal baru. Seperti waktu iseng-iseng coba belajar coding HTML dan CSS di codecademy. Baru dasar-dasarnya saja sih, tapi lumayan bisa sedikit kepake untuk utak-atik HTML dan CSS blog ini. Bikin coding juga ngga enak kalau kepotong di tengah-tengah, karena kalau ada yang terlewat sedikit saja, code nya tidak terbaca. Contohnya, sudah bikin puluhan baris code, lupa closing tag saja, code nya macet. Blah!
Salut deh sama para coder, yang bisa bikin coding ruwet, mumet sampai ribuan baris. Selesai HTML dan CSS, pengen lanjut Javascript. Tapi ntar saya kayak gini lagi:

pic taken from: commitstrip

Heheh... komiknya cukup menggambarkan kalau lagi coding emang ngga enak banget diganggu.
Ntar aja deh, kapan-kapan aja nyobain javascript.
satu lagi yg lucu:

pic taken frm 9GAG
  

PS: saya bukan web developer atau programmer, I learn coding just for hobby, to fullfill my curiousity  :)



Read more »

Labels

Behind The Web

Powered by Blogger.

Blogroll






Labels

AD (728x90)

Blogroll

Click List